Membangun Dogiyai Butuh Kerjasama Semua Pihak

blog image

DOGIYAI - Bupati Dogiyai, Yakobus Dumupa mengatakan untuk membangun Kabupaten Dogiyai dibutuhkan kerjasama semua pihak, baik intenal pemerintahan, DPRD, TNI/POLRI, para tokoh masyarakat dan kaum intelektual maupun kerjasama intenal antara Bupati dan Wakil Bupati. Karena, semua pihak di daerah ini menghendaki agar Kabupaten Dogiyai menjadi baik.

“Sejak awal saya sudah canangkan, proses pembangunan Kabupaten Dogiyai harus melibatkan semua pihak dan hasilnya pun dinikmati oleh semua pihak. Karena itu, kita butuh kerjasama semua pihak untuk membangun Kabupaten Dogiyai,” katanya.

Di bidang pemerintahan, selain melakukan apel pagi pada setiap hari Senin, Bupati juga telah melakukan pertemuan dengan para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) guna melihat kinerja pemerintahan pada setiap OPD selama beberapa bulan masa kepemimpinannya.

Dengan TNI dan POLRI, Bupati telah melakukan olahraga bersama, saling mengunjungi dan saling ber-komunikasi pada saat ada masalah di masyarakat.

Dengan DPRD, Bupati sudah melakukan beberapa kali rapat dengan para anggota DPRD Kabupaten Dogiyai untuk menyamakan persepsi dalam menjalankan visi dan misi menuju Dogiyai Bahagia.

Dengan Wakil Bupati, “Saya selalu memanggilnya ‘adik Wakil’ dan beliau memanggil saya ‘kaka Bupati’. Beberapa bulan Wakil Bupati tidak terlihat masuk kantor dan tidak mengikuti kegiatan-kegiatan pemerintahan karena beliau sedang sakit. Saya meminta beliau untuk fokus berobat sampai sehat, karena kesehatan jauh lebih penting dari pada jabatan. Jadi beliau sementara sedang berobat,” jelas Bupati Dumupa.

Menurut Bupati, hak dan wewenang Bupati dan Wakil Bupati telah diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam UU itu sudah diatur dengan jelas apa hak dan kewenangan Bupati dan apa hak dan kewenangan Wakil Bupati.

“Jadi, bukan Bupati yang memberikan atau membagi hak dan wewenang kepada Wakil Bupati, tetapi aturan perundang-undangan yang memberikan hak dan wewenang itu. Tinggal disesuaikan saja dan bekerja sesuai dengan hak dan wewenang itu,” jelasnya.

Bupati menambahkan, dirinya tidak penah bertindak otoriter dalam menjalankan tugas dan wewenang sebagai Bupati. Hampir semua keputusan yang diambil selalu didiskusikan dengan Wakil Bupati.

“Misalnya, dalam hal penempatan pejabat eselon II, III dan IV, saya meminta usul, saran dan pendapat dari beliau. Sejumlah pejabat yang sedang menjabat sekarang adalah hasil dari usulan Wakil Bupati. Sebenanya pengangkatan pejabat adalah hak dan wewenang mutlak Bupati, bukan Wakil Bupati, tetapi saya justru meminta usul, saran dan pendapat Wakil Bupati,” ungkapnya.

Karena itu, sambungnya, isu-isu tak sedap didengar mengenai pembagian hak dan wewenang Bupati dan Wakil Bupati dan mengatakan Bupati tidak memberikan hak dan kewenangan kepada Wakil Bupati adalah isu murahan oleh orang-orang yang tidak mengerti aturan perundang-undangan. Selain itu, diduga mereka beniat untuk menghambat proses pelayanan pemerintahan dan pembangunan masyarakat yang gencar dilaksanakan di Kabupaten Dogiyai.

“Tugas utama kita adalah melayani masyarakat dan membangun Kabupaten Dogiyai, bukan berambisi jabatan, memprovokasi, dan saling memfitnah. Saya berharap kita menjadi manusia yang cerdas dan bijak,” harapnya.

Terlepas dari itu, Bupati mengajak para intelektual Dogiyai untuk bersatu bersama masyarakat dan pemerintah untuk membangun Kabupaten Dogiyai melalui visi Dogiyai Bahagia. Karena para intelektual adalah kekuatan masyarakat yang mempunyai kemampuan menginventarisir, menganalisis, merumuskan masalah dan solusi penyelesaiannya. Selain itu, para intelektual juga merupakan penentu arah dan tujuan akhir kehidupan masyarakat.

“Karena itu, keterlibatan para intelektual diperlukan selain untuk menyumbangkan gagasan yang cerdas untuk merumuskan dan menyelesaikan masalah dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan masyarakat, juga untuk terlibat langsung/bekerja aktif dalamm proses pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan masyarakat,” tulisnya dalam account facebook-nya yang benama Yakobus Dumupa.

“Sebagai Bupati Dogiyai, sejak awal saya sudah mencanangkan pembangunan semesta, yakni (a) pro-ses pembangunan yang mencakup semua aspek kehidupan manusia; dan (b) proses pembangunan yang melibatkan semua pihak dan hasil pembangunan yang dinikmati oleh semua pihak. Jika selama ini para intelektual diabaikan maka dalam pemerintahan sekarang, saya membutuhkan para intelektual. Saya mengajak para intelektual bergabung bersama masyarakat dan pemerintah Kabupaten Dogiyai untuk melaksanakan pemerintahan dan membangun Kabupaten Dogiyai. Saya berharap (a) sebagai kaum intelektual, berhentilah menyebar kebencian, mendendam, menfitnah, memprovokasi, memecah-belah, bermusuhan, dan melakukan tindakan kekerasan dalam masyarakat, sebab intelektual sejati tidak boleh melakukan semuanya ini; dan (b) keterlibatan para intelektual dalam proses pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan masyarakat wajib disertai dengan niat yang tulus dan kerja keras untuk mendukung pemerintah dalam membangun Kabupaten Dogiyai,” harapnya. (dogiyaibahagia.com / marsel dou)