Pj Gubenur Papua Tengah Melepas Tim Gerak Cepat Penanggulangan Campak Ke Tujuh Kabupaten Terdampak
Dogiyai - Penjabat Gubenur Propinsi Papua Tengah, DR. Ribka Haluk, S.Sos., MM secara langsung melepas Tim Gerak Cepat (TGC) penanganan penyakit campak di wilayah Propinsi Papua Tengah. Tim terdiri dari petugas kesehatan, Unicef Papua dan beberapa Universitas kenamaan di Indonesia, yang akan bertugas melakukan pendataan atau perencanaan kasus campak, dimana Dinas Kesehatan Papua Tengah telah membuat semuanya dalam bentuk check list kegiatan.
"Hari ini kami canangkan dan melepas Tim Gerak Cepat Dinas Kesehatan Propinsi Papua Tengah, bekerjasama dengan Kemnkes RI, Unicef Papua dan juga dari Universitas kenamaan di Indonesia termasuk Universitas Gadjah Mada," ujar Pj Gubenur Papua Tengah, Ribka Haluk.
Dengan hadinya TGC tersebut Pj Gubenur Ribka Haluk mengharapkan kasus campak di Papua Tengah dapat teratasi dengan cepat. Tim yang sudah dibentuk saat ini berjumlah 2 tim. Masing-masing tim akan bergerak ke lokus yang sudah ditentukan dan tentunya bisa terjangkau dengan biaya dan transportasi yang dimiliki, mengingat Pemprov Papua Tengah belum menetapkan ini sebagai kejadian luar biasa (KLB) penyakit campak.
"Fokus tim ini adalah memberikan perencanaan penanggulangan kasus campak yang kita sudah buat didalam check list. Kabupaten sudah buat apa kita akan check list. Kabupaten belum buat apa kita akan kroscek sehingga kita bisa melakukan pendampingan. Jika sudah ada data, kami akan laporkan kepada Dinkes Papua Tengah dan juga delapan kabupaten untuk segera ditindak lanjuti," ujar Kabid P2KM drg. Yohanes Tebay M.H.Kes. mewakili Plt. Kadis Kesehatan Papua Tengah dr. Silwanus Sumule, Sp.OG., M.H.Kes.
Untuk diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium kesehatan (BBLK) Kemenkes di Surabaya, terdapat sebanyak 52 anak di Papua Tengah terkonfirmasi mengidap campak. Tersebar di Kabupaten Dogiyai 1, Deiyai 1, Nabire 16, Paniai 8 dan Mimika 26 kasus. Data sembuh mencapai 81 orang anak. Sementara per 2 Maret 2023 suspek campak di Papua Tengah mencapai 346 orang.
Dalam keteranganya drg. Yohanes Tebay mengungkapkan, terpenting dalam kasus campak ini bagi masyarakat jangan panik dan kuatir berlebihan. Jika menemukan ruam kulit bercak kemerahan (sarampa), pilek, mata meradang "merah", demam dan sakit tenggorokan. Maka segera dibawa ke Puskesmas atau di rujuk ke Rumah Sakit, jangan dibiarkan. Penyakit ini bisa sembuh sendiri kalau gizi pada anak itu bagus. Tidak ada pengobatan untuk menyembuhkan infeksi campak yang sudah terjadi, namun dengan obat penurun demam dan vitamin A dapat meringankan gejalanya. (Adm.)