BBM Satu Harga di SPBU Kompak Eguwai Diti Masyarakat Dogiyai Bersuka Cita
Dogiyai - Masyarakat Bamomani, Distrik Mapia, Kabupaten Dogiyai bersuka cita. Sebab akhinya mereka bisa menikmati dan membeli bahan bakar minyak (BBM) dengan harga standar atau normal sama dengan wilayah lainnya, lewat program BBM Satu Harga.
Suka cita warga ini terlihat dari Tarian Gai Dai yang mereka tampilkan saat menyambut Kabiro Hukum Kementrian ESDM, Hufron Asrofi, Region Manager Retail Fuel Marketing MOR VIII, Fanda Chrismianto, dan sejumlah pejabat setempat, yang datang menempuh jarak 180-an kilometer dengan waktu 6-8 jam perjalanan darat, guna meresmikan SPBU Kompak Eguwai Diti di Distrik Mapia, Dogiyai, Papua.
Kepala Distrik Mapia, Yohanes Butu menyebutkan, sebelum ada BBM Satu Harga, harga BBM sebelumnya yang dibeli warga setempat yakni Rp15.000 hingga Rp25.000 per litenya yang dibeli dari pedagang BBM eceran. Namun diresmikan SPBU Kompak Eguwai Diti, maka harga BBM sama di Pulau Jawa, yakni Rp6.450 Premium, Rp5.150 Solar, dan Rp7.850 Pertalite dalam per liter.
"Inilah program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dapat kami rasakan hingga didusun seperti saat ini. Kesempatan ini pun telah diberikan oleh pemilik SPBU yang merupakan anak asli setempat, Frans Wakei," kata Yohanes, di Dogiyai.
Yohanes menyebutkan, Distrik Mapia terdiri dari 7 kampung dan dihuni oleh 16.975 warga. "Dua kampung di Distrik Mapia tak bisa ditembus dengan darat. Masih harus berjalan kaki. Banyak warga yang membeli BBM ke kota dengan cara dipikul dan dibawa ke kampung itu," terangnya.
Yohanes berharap dengan program BBM satu harga, dusun-dusun atau kampung terpencil di Dogiyai dapat juga dibuka SPBU Kompak lainnya, agar warga dapat merasakan pemerataan harga BBM. Kabiro Hukum Kementrian ESDM, Hufron Asrofi menuturkan, peresmian BBM satu harga di Dogiyai sebagai wujud nyata upaya pemerintah dalam melaksanakan sila ke-5 dari Pancasila, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Sepanjang 2017-2019 akan dibangun 170 Penyalur BBM Satu harga. Tahun 2017 telah terbangun 57 Penyalur BBM Satu Harga dengan rincian 54 Penyalur oleh PT. Pertamina (Persero) dan 3 Penyalur oleh PT. AKR Corporindo, Tbk. Tahun 2018 Penyalur BBM Satu Harga sebanyak 74 penyalur dengan rincian 68 penyalur oleh PT. Pertamina (Persero) dan 6 penyalur oleh PT. AKR Corporindo Tbk. Untuk tahun 2019 ini, ditargetkan 40 penyalur BBM Satu Harga dengan rincian 39 penyalur oleh PT. Pertamina (Persero) sudah beroperasi dan 1 Penyalur oleh PT AKR Corporindo, Tbk.
"Sampai hari ini, secara nasional akumulasi penyalur BBM Satu Harga yang sudah beroperasi sebanyak 163 penyalur dan yang telah diresmikan sebanyak 134 penyalur. Distrik Mapia hari ini merupakan penyalur yang ke 34," jelas Hufron.
Hufron menambahkan, pemilihan daerah BBM satu harga telah memperhatikan kriteria yang wajib dimiliki oleh daerah dimaksud, yaitu yang telah memenuhi kriteria 3T yakni, daerah tertinggal, terdepan dan terluar di Indonesia. Region Manager Retail Fuel Marketing MOR VIII, Fanda Chrismianto menyebutkan, peresmian SPBU Kompak Eguwai Diti di Dogiyai, sebagai salah satu bukti pemerintah dalam memberikan rasa keadilan hingga ke pelosok Papua.
"Dulu, beli bensin di tempat ini berkisar Rp15.000 hingga Rp25.000 per litenya dan kadang belum tentu ada. SPBU Kompak Eguwai Diti memberikan harapan besar dan lebih mudah memperoleh BBM, agar masyarakat dapat lebih mudah menjalankan transportasi, memenuhi kebutuhan dengan harga lebih murah dari sebelumnya," jelas Fanda.
Fanda menambahkan, BBM satu harga memberikan harga BBM yang sama dengan di wilayah Indonesia lainnya. "Ini semua tak lepas dari peran serta Pemda, salah satunya untuk mempercepat proses perijinan yang tidak lagi berlarut-larut," ujanya.
Fanda berharap dengan harga BBM yang lebih murah, dapat memberikan manfaat untuk masyarakat, serta mendorong ekonomi dengan harga lebih murah. "Tak hanya premium dan solar, tapi ada Pertalite dan Pertamax yang akan kami jual disini," jelasnya.