Bupati Dogiyai: Jangan pukul rakyatku apalagi membunuh
DOGIYAI – Bupati Kabupaten Dogiyai, Papua, Yakobus Dumupa, menyatakan agar aparat menghentkan kekerasan di daerah yang ia pimpin. Bupati negeri Kamu dan Mapiha itu tak ingin ada pertumpahan darah.
“Jangan pukul rakyatku, apalagi membunuh. Kalau ketemu orang mabuk, tangkap dan bawah ke Polsek dengan baik lalu memberikan pemahaman,” kata Dumupa, belum lama ini.
Dumupa berjanji segera menegur jika ada yang main hakim sendiri. “Kalau ulahnya dari masyarakat, saya juga akan menegur masyarakat bahwa tindakan itu salah. Kalau salah dari pihak aparat keamanan, maka saya akan tegur mereka juga,” kata Dumupa menegaskan.
Ia menilai kekerasan yang terjadi itu pelanggaran HAM, dengan begitu ia meminta aparat keamanan harus bekerja secara profesional dan bekerja sesuai aturan. Menurut dia, diperlukan kesadaran dalam menghadapi masalah di Dogiyai, karena kesadaran diyakini mampu menyelesaikan masalah secara cepat.
“Pendidikan bagi masyarakat juga harus kita lakukan, pendidikan bagi penegak hukum juga harus terus kita lakukan,” ucapnya.
Dumupa mengaku sudah keliling ke semua daerah di Indonesia, tapi di sana aparat keamanan tidak penah memukul orang mabuk hingga babak beluk sampai meninggal dunia. Hal ini dinilai aneh karena di Papua justru sebaliknya.
Tokoh pemuda Dogiyai, Goo Benny, mengapresiasi penyataan Bupati tersebut. Ia menilai selama ini Dogiyai tidak aman karena Polisi menganggap orang mabuk sebagai musuh besar.
“Kami terus kawal penyataan Bupati itu, karena hal itu janjinya terhadap alam dan rakyat Dogiyai yang memilihnya,” katanya. (jubi/*)