Anak Papua Bangkit Lewat Bengkel Karya Viktor Tekege

Dogiyai - Minimnya keterlibatan anak Papua dalam dunia otomotif Papua tak menyurutkan langkah Viktor Tekege, pemuda asal Kampung Bomomani, Distrik Mapia, Kabupaten Dogiyai. Dengan kegigihan dan semangat belajar mandiri, Viktor berhasil membangun usaha bengkel mobil dan genset dari nol.
Perjalanan Viktor dimulai sejak tahun 2008. Tanpa latar belakang pendidikan teknik formal, ia mengasah kemampuannya secara otodidak, memperbaiki berbagai jenis mesin mulai dari kendaraan berbahan bakar bensin, diesel, hingga genset. Bengkelnya yang sederhana—beralaskan tanah dan berpagar seng bekas—justru menjadi ruang belajar bagi pemuda-pemuda lokal yang ingin berkembang.
Bagi Viktor, membuka bengkel bukan hanya soal mencari penghasilan. Misinya jauh lebih besar: membangun kemandirian pemuda Papua agar mampu berdiri di atas kaki sendiri tanpa harus bergantung pada pihak luar.
Namun demikian, Viktor juga menghadapi kendala serius, terutama dalam hal pendanaan. Ia mengungkapkan bahwa akses untuk mendapatkan pembiayaan dari lembaga keuangan formal masih sangat terbatas bagi pelaku usaha lokal Papua.
Ia pun bercita-cita memiliki peralatan moden seperti alat deteksi kerusakan kendaraan berbasis ECU. “Sekarang ini, kendaraan sudah menggunakan sistem komputer. Tanpa alat tersebut, sulit bagi kami mendeteksi masalah secara akurat,” jelas Viktor.
Dukungan serupa datang dari Kris Degei, salah satu pemuda Dogiyai yang menyoroti pentingnya perhatian pemerintah daerah terhadap pelaku usaha OAP (Orang Asli Papua). “Usaha milik anak Papua yang sudah berjalan bertahun-tahun perlu diperkuat agar mereka bisa berdaulat di tanahnya sendiri,” ujanya.
Kisah Viktor Tekege adalah bukti bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk sukses. Dengan kerja keras dan dedikasi, ia membuka jalan bagi generasi Papua untuk bangkit di bidang otomotif yang selama ini jarang dijajaki. “Jika kita konsisten, jujur, dan menjaga kepercayaan pelanggan, lambat laun usaha ini akan berkembang pesat,” tutup Viktor dengan penuh harapan.