Dogiyai Dalam Bayang-Bayang: Siapa Penggerak Kekerasan Misterius di Papua Tengah?

Dogiyai, 17 April 2025 – Keberadaan "Orang Tak Dikenal" (OTK) kembali mengusik ketenangan masyarakat di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah. Nama ini kerap muncul setiap kali terjadi insiden berdarah, memunculkan tanya besar: benarkah identitas mereka tidak diketahui? Atau justru ada kekuatan tersembunyi yang sengaja membiarkan mereka tetap misterius?
Dalam berbagai kejadian kekacauan, publik mulai melihat pola tertentu yang terus berulang. Muncul dugaan kuat bahwa peristiwa-peristiwa ini bukan spontanitas semata, melainkan hasil dari suatu skenario yang tertata. Tipe-tipe pelaku pun mulai dikelompokkan, seperti:
-
Pemabuk tanpa arah vs pemabuk yang diarahkan
-
Perusak acak vs perusak yang dibayar
-
Penipu tradisional vs penipu terlatih
-
Pencuri dadakan vs pencuri yang dikendalikan
-
Pembakar emosional vs pembakar yang diperintah
-
Pembunuh impulsif vs pembunuh dengan misi
Pola-pola ini mengarah pada satu dugaan: mungkin ada kekuatan besar yang mengorkestrasi semuanya di balik layar.
Di tengah ketidakjelasan, masyarakat mulai berspekulasi tentang siapa yang ada di balik kekacauan ini. Beberapa dugaan yang mengemuka antara lain:
-
Kemungkinan adanya keterlibatan oknum dari institusi keamanan
-
Tudingan terhadap kelompok bersenjata seperti TPNPB-OPM
-
Luka lama akibat sejarah kelam yang belum pulih
-
Kepentingan politik, ekonomi, hingga budaya yang saling bertabrakan
Namun, dari semua ini, satu hal yang pasti: masyarakat sipil – baik orang asli maupun pendatang – selalu menjadi korban utama. Mereka harus merelakan rumah, pekerjaan, bahkan nyawa.
Daripada terus-menerus menyasar pihak luar, saatnya semua elemen bangsa melakukan refleksi ke dalam. Masalah struktural harus dibenahi, antara lain:
-
Pemerintahan yang disusupi kepentingan pribadi
-
Pendidikan yang merosot akibat lemahnya komitmen guru dan birokrat
-
Layanan kesehatan yang tidak lagi memanusiakan pasien
-
Aparat yang menyimpang dari tugas utamanya
-
Sistem hukum yang rapuh tanpa integritas
-
Agama yang kehilangan arah karena elit rohani menyimpang
-
Budaya luhur yang mulai tergerus zaman
Konflik misterius di Dogiyai Papua menunjukkan pentingnya membenahi akar permasalahan secara menyeluruh.
Kekerasan yang terus-menerus hanya akan melahirkan lingkaran balas dendam. Tanpa upaya pemulihan kolektif, situasi bisa semakin memburuk. Solusi yang diusulkan antara lain:
-
Memprioritaskan pendekatan berbasis kemanusiaan
-
Mendorong dialog terbuka lintas kelompok
-
Membangun kepercayaan melalui kejujuran
-
Mengedepankan rekonsiliasi masyarakat yang adil dan menyeluruh
Dogiyai tidak butuh senjata, tapi butuh ruang aman untuk semua suara.
Pada 15 April 2025, Kapolda Papua Tengah bersama Bupati Dogiyai menggelar pertemuan dengan tokoh masyarakat di Kantor DPRD Komakago. Ini merupakan simbol kehadiran negara untuk mendengarkan suara rakyat. Namun, langkah ini harus berlanjut agar tidak berhenti pada seremoni belaka.
Papua tidak ditakdirkan sebagai ladang konflik. Ia adalah tanah yang kaya akan budaya, harapan, dan potensi damai. Semua pihak – warga lokal maupun pendatang – harus bersatu memperjuangkan kedamaian.
"IMANUEL – Tuhan beserta kita."
Dogiyai bisa menjadi titik balik menuju Papua yang damai, adil, dan bermartabat.