Dinas P3AKB Dogiyai Selenggarakan Penyuluhan Keluarga Berkualitas
HUMAS PEMDA DOGIYAI _:_ Pemerintah Kabupaten Dogiyai melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) menyelenggarakan penyuluhan Program Bangga Kencana dan Pembinaan Lini Lapangan Tahun 2025 kepada 60 peserta yang terdiri dari pasangan usia subur, ibu hamil dan kader posyandu dari sejumlah kampung di Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah. Tujuan kegiatan ini untuk mewujudkan keluarga berkulitas dan bermanfaat untuk menjaga kesehatan keluarga, mencegah kematian ibu dan anak juga untuk meningkatkan ketahanan keluarga.
“Keluarga merupakan unit terkecil dalam suatu masyarakat yang memiliki peranan utama dalam membentuk generasi berkualitas. Karena keluarga adalah tempat pertama bagi seorang anak untuk tumbuh dan berkembang. Keluarga yang berkualitas menjadi penentu kualitas pembangunan manusia yang pada gilirannya akan memengaruhi kualitas suatu bangsa dan negara,” kata Bupati Dogiyai, Yudas Tebai, S.Pd, M.Si dalam sambutan yang disampaikan oleh Asisten II Sekretariat Daerahh Kabupaten Dogiyai, Natalis Agapam SE, M.Si saat membuka kegiatan penyuluhan Program Bangga Kencana dan Pembinaan Lini Lapangan Tahun 2025 yang berlangsung di Aula Koteka Moge, Mowanemani, Kabupaten Dogiyai, Kamis (27/11).
Menurut dia, ada delapan fungsi keluarga yang saling terkait untuk dijalankan dalam rangka mewujudkan keluarga berkualitas, antara lain fungsi Agama, fungsi Sosial Budaya, fungsi Cinta Kasih, fungsi Perlindungan, fungsi Reproduksi, fungsi Sosialisasi dan Pendidikan, fungsi Ekonomi dan fungsi Pembinaan Lingkungan.
“Delapan konsep fungsi keluarga ini dituangkan dalam Program Bangga Kencana dengan tujuan untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Keluarga berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan, bertanggung jawab dan harmonis,” katanya.
Agapa mengatakan, hingga kini masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa Program Bangga Kencana adalah program kontrasepsi semata dan hanya dipahami sebagai program pembatasan jumlah anak. Namun, lanjutnya, lebih dari itu Program Bangga Kencana adalah program pembangunan keluarga yang memiliki banyak manfaat mulai dari menjaga kesehatan keluarga, mencegah kematian ibu dan anak juga meningkatkan ketahanan keluarga. Hal ini sejalan dengan perubahan logo BKKBN yang dulunya "Ayo Ikut KB, Dua Anak Cukup" menjadi "Berencana Itu Keren".
“Keberhasilan Program Bangga Kencana di Kabupaten Dogiyai memerlukan dukungan dan peran aktif dari masyarakat luas. Dukungan tersebut dilakukan oleh kader lini lapangan, diantaranya kader institusi masyarakat pedesaan dan tim pendamping keluarga. Oleh karena itu, para kader harus senantiasa diberikan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam menyebarluaskan Program Bangga Kencana kepada warga di sekitanya,” kata Agapa.
Agapa berharap kepada para peserta penyuluhan yakni pasangan usia subur, ibu hamil dan kader Posyandu yang hadir untuk dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Partisipasi aktif dalam setiap sesi penyuluhan sangat diharapkan agar memperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai Program Bangga Kencana. Pengetahuan yang diperoleh diharapkan tidak hanya berhenti pada diri sendiri melainkan dapat disebarluaskan kepada keluarga, tetangga, dan masyarakat di lingkungan masing-masing. Dengan demikian, informasi yang disampaikan dapat menjangkau lebih banyak pihak dan memberikan dampak positif yang lebih luas.
“Dalam menyukseskan program ini dibutuhkan peran serta masyarakat untuk bertanggung jawab dan berkontribusi dalam menciptakan keluarga yang berkualitas sehingga dapat bermuara pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Dogiyai. Melalui pemahaman yang mendalam tentang delapan fungsi keluarga dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari, diharapkan agar setiap keluarga dapat menjadi fondasi yang kuat bagi pembangunan daerah,” katanya.
Dikatakan, program Bangga Kencana bukan sekadar program pemerintah melainkan sebuah gerakan bersama untuk membangun keluarga yang tangguh dan sejahtera. Oleh karena itu, lanjutnya, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci utama keberhasilan program ini.
“Dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang tinggi, kita dapat mewujudkan visi keluarga berkualitas yang menjadi cita-cita kita bersama. Saya juga ingin menekankan bahwa informasi yang akan disampaikan dalam penyuluhan ini sangat relevan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat saat ini. Materi yang disajikan telah dirancang sedemikian rupa agar mudah dipahami dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, jangan ragu untuk bertanya dan berdiskusi jika ada hal-hal yang kurang jelas atau memerlukan penjelasan lebih lanjut,” kata Agapa sambil menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan acara ini, mulai dari panitia, narasumber, hingga seluruh peserta.
“Semoga kegiatan ini dapat berjalan lancar dan memberikan hasil yang optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Mari kita bersama-sama membangun keluarga yang berkualitas demi masa depan Kabupaten Dogiyai yang lebih baik,” harapnya.
Kepala Dinas P3AKB Kabupaten Dogiyai, Yohana Yobee mengatakan, bahwa penyuluhan Program Bangga Kencana dan Pembinaan Lini Lapangan Tahun 2025 merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga di seluruh kampung. Untuk kabupaten Dogiyai, katanya, P3AKB memberikan penyuluhan kepada masyarakat dalam hal ini pasangan usia subur, ibu hamil, dan kader posyandu dari beberapa kampung yang tersebar di Kabupaten Dogiyai.
“Program Bangga Kencana bukan hanya tentang perencanaan keluarga, tetapi tentang membangun keluarga yang sehat, kuat, dan sejahtera. Kami berharap pasangan usia subur, ibu hamil dan para kader posyandu dapat menjadi penerus informasi kesehatan keluarga di kampung masing-masing. Kegiatan ini kami selenggarakan untuk memastikan, bahwa masyarakat memahami pentingnya kesehatan reproduksi, perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan sebagai fondasi pembangunan di Kabupaten Dogiyai. Kami berharap ke depannya kegiatan serupa terus diperluas agar semua kampung mendapatkan edukasi dan pendampingan yang merata di Kabupaten Dogiyai,” harapanya. (Herman Degei, Yanuarius Iyai, Yohanes You/Marsel Dou)








