Dinas Perpustakaan Dogiyai Gelar Sosialisasi Budaya Gemar Membaca

blog image

HUMAS PEMDA DOGIYAI _:_ Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Dogiyai menggelar sosialisasi budaya gemar membaca kepada para pengelola perpustakaan sekolah dan perwakilan dari 25 Perpustakaan Kampung yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Dogiyai. Tujuan dari pelaksaan sosialiasi gemar membaca ini untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi masyarakat dan sekolah melalui literasi di Kabupaten Dogiyai

“Literasi adalah kemampuan individu untuk membaca, menulis, memahami, menginterpretasikan dan menggunakan informasi dengan baik. Literasi mencakup pemahaman teks, kemampuan berbahasa berpikir kritis dan keterampilan komunikasi yang efektif. Dengan membaca kita bisa mengetahui berbagai sudut pandang dan mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan yang sangat berguna untuk masa depan,” kata Asisten III Sekretariat Daerah Kabupaten Dogiyai, Wilem Tagi, S.IP dalam sambutan saat membuka kegiatan bertema Sosialisasi  Budaya Gemar Membaca dan Literasi pada Satuan Pendidikan dan Masyarakat Kabupaten Dogiyai yang berlangsung di Aula Koteka Moge Mowanemani, Senin (24/11).

Menurut dia, membaca memilliki beberapa manfaat antara lain, Pertama, memperkaya kosakata yakni menambah perbendaharaan kata yang pada gilirannya meningkatkan kemampuan komunikasi. Kedua, memperluas wawasan dan pengetahuan. Dalam hal ini literasi membantu untuk memperluas wawasan dan pengetahuan yang lebih baik tentang dunia di sekitar. Ketiga, meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Dalam hal ini, dengan membaca mampu menganalisis informasi sehingga tidak mudah terpengaruh dengan informasi yang tidak benar atau menyesatkan. Keempat, membantu dalam pengambilan keputusan. Dalam hal ini, kemapuan literasi yang baik dapat berdampak pada kemampuan membuat keputusan yang lebih baik. Kelima, meningkatkan ketrampilan sosial sehingga dapat berkomunikasi dengan baik dan efektif dengan orang lain. Keenam, meningkatkan kualitas hidup.  Literasi dapat membantu dalam memahami informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan yang tepat dalam berbagai aspek hidup.

Tagi mengatakan, buku adalah gudang ilmu dan membaca adalah kuncinya. Penyataan ini, lanjutnya, menggarisbawahi bahwa kepemilikan buku semata tidaklah memadai tanpa adanya aktivitas membaca dan perolehan pengetahuan tidak akan tercapai. Namun melalui kegiatan literasi  membaca buku, maka individu akan memperoleh pemahaman dan menemukan kunci untuk merealisasikan visi dan misi bupati serta wakil bupati dalam mewujudkan masa depan Dogiyai yang cerdas.

“Cara meningkatkan literasi membaca tidak hanya berlaku untuk lembaga Pendidikan, tetapi juga dapat dilakukan oleh orang tua. Mengenalkan literasi membaca sejak masih anak-anak jauh lebih mudah dibanding menyuruh anak yang sudah dewasa. Untuk itu, orang tua, pihak gereja, komunitas sosial dan teman sebaya dapat mendampingi anak untuk membaca dan menulis,” katanya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Dogiyai, Obeth Magai, S.Th mengatakan, pada tahun 2025 ini pihaknya telah membagikan buku bacaan dan lemari penyimpanannya kepada 25 Perpustakaan Kampung yang tersebar di Kabupaten Dogiyai. Pembagian seribu buku bacaan tersebut, katanya, sebagai dukungan pemerintah Kabupaten Dogiyai dan juga Perpustakaaan Nasional demi pentingnya Perpustaakaan Kampung dalam menigkatkan literasi membaca.

Menurut Magai, ada beberapa hal penting terkait dengan literasi membaca. Pertama, banyak membaca membuka pintu gerbang pengetahuan. Karena itu, pengurus perpustakaan sekolah di kampung-kampung dapat mengarahkan anak-anak untuk gemar membaca. Kedua, meningkatkan kualitas diri.

“Orang bisa memiliki gelar dobel-dobel tetapi kalau tidak tahu membaca maka tidak mengenal dunia. Untuk itulah perpustakaan kampung itu perlu dihidupkan. Mengajak pelajar dan masyarakat umum untuk membaca buku. Karena menurut hasil kunjungan kami ke beberapa sekolah itu ada buku-buku dan lemari di perpustaakaan sekolah. Maka kita perlu fungsikan, mengajak pelajar dan masyarakat untuk gemar membaca. Kita pengurus perpustakaan sekolah adalah motivatonya. Manfaat membaca itu mampu meningkatkan pengetahuan kognitif, daya ingatan dan mencerdaskan otak dan menigkatkan karier,” katanya.

Perpustakaan merupakan pusat informasi di mana beragam bahan pustaka dikumpulkan, diolah, disimpan, dan dipelihara. Tujuan utama dari aktivitas ini adalah untuk disebarluaskan dan dimanfaatkan secara optimal oleh para pengguna. Sementara karakteristik utama sebuah perpustakaan mencakup adanya ruang khusus yang didedikasikan, keberadaan individu yang berperan sebagai pembaca, adanya masyarakat yang secara aktif terlibat dalam kegiatan membaca buku di lingkungan perpustakaan.

Ketua Panitia pelasakanaan Sosialisasi  Budaya Gemar Membaca dan Literasi pada Satuan Pendidikan dan Masyarakat Kabupaten Dogiyai, Agustinus Tebai, S.Pd mengatakan, maksud kegiatan sosialisasi ini untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap keberadaan perpustakaan serta memahami signifikansi perpustakaan sebagai sumber informasi yang vital. Selain itu, katanya, untuk menyampaikan informasi mengenai berbagai kegiatan perpustakaan, serta mempromosikan budaya gemar membaca dan literasi kepada seluruh lapisan masyarakat Dogiyai.

“Ada beberapa tujuan dari kegiatan sosialisasi ini, Pertama, untuk menumbuhkan minat baca di kalangan siswa-siswi dan masyarakat umum agar dapat memanfaatkan koleksi perpustakaan secara maksimal. Kedua, untuk menigkatakan jumlah perpustakaan yang tersedia di wilayah Dogiyai. Ketiga, memperkenalkan fungsi dan peran perpustakaan kepada institusi pendidikan dan masyarakat pengguna perpustakaan,” katanya kegiatan sosialisasi gemar membaca yang melibatkan para pengelola perpustakaan sekolah dan perwakilan dari 25 Perpustakaan Kampung yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Dogiyai. (Marsel Dou/Yohanes You)