BPKAD Dogiyai Tempati Kantor Baru: Asisten I Tekankan Maksimalkan Pelayanan

blog image

HUMAS PEMDA DOGIYAI _:_ Setelah beberapa tahun bekerja di tempat kerja apa adanya, akhinya Badan Pengelolaa  Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Dogiyai siap tempati gedung kantor baru yang megah. Hal itu setelah pada hari Jumat, 14 November 2025 dilakukan pemberkatan dan penggutingan pita sebagai tanda membuka pintu untuk memulai aktivitas.

 Asisten I Setda Kabupaten Dogiyai, Nason Pigai, S.IP mengatakan, gedung kantor baru yang megah ini menjadi suatu motivasi baru bagi ASN di BPKAD Dogiyai untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat dan pemerintah Kabupaten Dogiyai. Dari sisi fisik bangunan, katanya, gedung kantor BPKAD Dogiyai sama dengan gedung kantor di kota-kota besar.  

“Gedung ini secara bangunan fisik sangat megah, seperti bangunan kantor di Jakarta. Oleh karena itu pelayanan di kantor ini juga perlu dimaksimalkan seiring dengan gegahnya gedung kantor ini,” kata Nason dalam sambutan usai melakukan pengguntingan pita pada pintu masuk, Jumat (14/11).

Menurut dia, Moto Kabupaten Dogiyai yakni “Dogiyai Dou Ena” atau Dogiyai yang indah dipandang dan bermutu dapat terwujud kalau pelayanan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat di semua bidang dilaksanaan secara bermutu oleh ASN. Menjadi tanggung jawab pemerintah Dogiyai untuk melaksanakan pelayanan yang bermutu di bidang pendidikan, kesehaan, keamanan dan keuangan serta bidang lainnya.

“Mewujudkan Dogiyai bermutu menjadi tanggung jawab semua pihak, mulai dari Bupati dan Wakil Bupati, Sekda, para Asisten, para Kepala OPD, DPRD, TNI/Polri, LSM, OKP dan masyarakat umumnya. Dengan adanya kolaborasi semua pihak barulah kita melihat pelayanan di bidang pndiidkan yang bermutu, pelayanan kesehatan yang bermutu, pelayanan keamanan yang bermutu dan pelayanan keuangan yang bermutu,” katanya.

Visi misi Bupati dan Wakil Bupati Dogiyai yaitu Mewujudkan Masyarakat Dogiyai yang Cerdas, Kuat dan Maju Bersama. Visi misi tersebut dapat dilaksanakan melalui OPD-OPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Dogyai yang notabene pimpinannya semua Orang Asli Papua asal Suku Mee.

“Kita semua tentu bangga, karena ini upaya nyata dari Bupati dan Wakil Bupati Dogiyai untuk mengangkat harkat dan martabat orang Mee. Tapi rasa bangga itu kita harus selaraskan dengan mengemban tugas dan tanggung jawab yang diberikan dengan sebaik-baiknya,” katanya disambut dengan tepuk tangan.

Nason Pigai, salah satu ASN senior Dogiyai yang sering mengenakan busana koteka ke kantor itu menegaskan, perlunya pembangunan revolusi mental, spiritual, di samping revolusi pembangunan gedung fisik. Sekarang terbangun gedung kantor baru sebagai tempat bekerja bagi pimpinan sampai pegawai bawahan  di OPD BPKAD Dogiyai, ibaratnya kebun sudah ada. Untuk itu, pimpin dan bawahan mengatur, mekasimalkan dan menghidupkan bagaimana semangat kerja, komitmen, loyalitas, etos kerja, rasa memiliki, kekonsistenan, dan rasa bertanggung jawab.

“Kami berharap semangat kerja ASN di kantor ini menjadi contoh bagi OPD-OPD lain di lingkungan pemerintah Kabupaten Dogiyai. Posisi sekarang entah itu Kepala Badan, Sekretaris, Kabid, Kasubbag, pegawai staf, pegawai honorer ataupun petugas kebersihan, kita tetap tekun bekerja sesuai posisi dan kapasitas kita,” katanya.

Dikatakan, ada istilah regenerasi pegawai yaitu bagaimana para pegawai yang sekarang duduk di jabatan tertentu akan pensiun bertahap, puna tugas atau beralih ke peran lain. Pegawai yang saat ini berstatus pegawai bawahan itulah yang akan menggantikan posisi mereka. Karena itu, sekarang harus mulai siap dengan bekerja tekun pada tugas-tugas kecil, posisi dan tugas besar pasti akan datang dan menerimanya dalam keadaan sudah siap.

“Senior-senior orang asli Dogiyai yang sudah penah menjabat dalam pemerintahan Dogiyai seperti bapak Fabianus Yobee, bapak Natalis Degei, bapak Gervasius Dogomo generasi pertama dalam pemerintah Dogiyai dan generasi berikutnya bapak Anton Iyowau, bapak Simon Anou. Mereka punya masa sudah lewat. Generasi sekarang itu saya dan semua yang sedang menjabat dalam pemerintahan Dogiyai saat ini. Ke depan setelah kami, pasti bapak ibu yang saat ini berstatus staf biasa, pegawai honorer, petugas kebersihan punya masa untuk menjabat dalam pemerintahan Dogiyai. Itu sudah menjadi proses alami dan siklusnya seperti itu,” jelasnya.

Pigai mengatakan, setiap ASN dan pegawai honorer di lingkungan Pemkab Dogiyai wajib mendapatkan haknya pada waktu yang tepat setiap bulan. Karena itu, diharapkan kepada pimpinan dan staf BPKAD Dogiyai bekerja maksimal untuk selalu urus cepat, efektif dan tepat waktu.

“Daftar gaji dari tiap instansi harus sudah di atas meja Bidang Belanja BPKAD di akhir bulan. Supaya bisa diproses lebih lanjut dan gaji setiap pegawai bisa terbayarkan dari tanggal 1 dan paling lambat tanggal 5 setiap bulan. Selain itu, perhatikan juga  pelayanan pensiunan, termasuk pengurusan tagihan dari proyek-proyek daerah dan lainnya. Kita perlu tunjukkan prestasi melalui kerja-kerja itu," katanya mengingatkan.

Pigai juga meminta secara khusus kepada pimpinan untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, produktif, dan sehat. “Dalam gedung sudah oke, tinggal ditambah berbagai sarana dan fasilitas penunjang kerja para staf. Penting  juga untuk menata bagian luar (halaman) kantor dengan taman, tempat parkir, tempat bersantai termasuk pos keamanan. Supaya ini bisa menjadi model,” imbuh Pigai.

Pengguntingan pita pada pintu masuk sebagai tanda dibukanya kantor BPKAD Kabupaten Dogiyai itu berlangsung khidmat dihadiri sejumlah pimpinan OPD, pegawai, staf, serta tokoh masyarakat. Rangkaiannya meliputi ibadah syukuran dan pemberkatan kantor oleh Pastor Paroki Santo Petrus Mauwa, Pastor Benyamin Magai, Pr.

Pastor Beny Magai dalam kotbahnya mengutip dari bacaan Injil Matius 7:24-28 yakni perumpamaan tentang membangun rumah di atas batu yang artinya bersandar pada TUHAN Allah dalam hidup dan berkarya. Sebaliknya, membangun rumah di atas Pasir artinya tidak bersandar pada Tuhan. Apabila membangun rumah di atas pasir atau tidak bersandar pada Tuhan, maka akan menghadapi banyak tantangan.

“Ketika kita bersandar pada TUHAN Allah, semua tantangan dan godaan akan mengarah pada campur tanganNya untuk melayani, yang pada akhinya tidak menghasilkan tantangan besar. Bersandar pada Tuhan berarti segala sesuatu yang lain akan ditambahkan," katanya. (Herman Degei/Yohanes You/Marsel Dou)