Kondisi Geografis
Kabupaten Dogiyai adalah kabupaten yang wilayahnya terletak di
pegunungan tengah Pulau Papua, memiliki posisi strategis bagi lalu lintas perdagangan dan
transportasi antara kabupaten di daerah pesisir dan daerah pegunungan di wilayah Papua.
Hal ini karena Kabupaten Dogiyai terletak diantara Kabupaten Nabire dan Kabupaten Paniai.
Kabupaten Dogiyai terletak pada posisi 135º,20’ BT – 136,37’ BT dan 3º,57’ LS – 4º,15’ LS. Secara administratif batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Distrik Siriwo Kabupaten Nabire
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Distrik Mimika Barat Kabupaten Mimika
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kaimana Provinsi papua Barat dan Distrik Uwapa Kabupaten Nabire
- Sebelah Timur berbatasan dengan Distrik Paniai Barat Kabupaten Paniai
Luas wilayah Kabupaten Dogiyai berdasarkan Undang-undang RI Nomor : 8 Tahun 2008 Tentang
Pembentukan Kabupaten Dogiyai di Provinsi papua adalah seluas sebesar ± 656.864 Ha atau 4.237,4 Km² yang semuanya
adalah daerah pegunungan dan daratan. Distrik dengan luas wilayah terbesar adalah Distrik Mapia
dan distrik dengan luas terkecil adalah Distrik Mapia Tengah.
Kabupaten Dogiyai memiliki topografi yang bervariasi mulai dari dataran bergelombang, berbukit
dan pegunungan. Wilayah perbukitan dan pegunungan mendominasi hampir 85 persen wilayah Kabupaten
Dogiyai dan masih dipenuhi hutan alami. Berdasarkan perbedaan geomorfologisnya wilayah Kabupaten
Dogiyai dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) Zona agrolosistem, yaitu :
1. Zona ketinggian sedang ± 600 - 1500 dpl.
2. Zona dataran tinggi ± diatas 600 dpl.
Lereng bukit dan daerah pegunungan / dataran tinggi pada umumnya mempunyai jenis tanah Podzolik
Merah, Hidromorf Kelabu, Merah sampai kuning. Pada umumnya Kabupaten Dogiyai beriklim tropis
basah dengan curah hujan hampir sepanjang tahun. Suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian letak
dimana setiap kenaikan 100 m dari permukaan air laut mengalami penurunan rata-rata 0,60° C,
sehingga dengan topografi yang bervariasi di dataran tinggi maka suhu udara di kabupeten Dogiyai
berkisar antara 22,6° C sampai dengan 33,1° C dengan suhu rata-rata pada Tahun 2009
mencapai 27° C. Kabupaten Dogiyai secara geografis terletak di daerah khatulistiwa yang
menyebabkan daerah ini beriklim tropis, juga karena Kabupaten Dogiyai bagian dari Pulau Papua
yang terletak antara Benua Australia dan Benua Asia yang iklimnya dipengaruhi oleh angin musim
yang bertiup secara bergantian setiap enam bulan sekali.
Demografi
Jumlah Penduduk Kabupaten Dogiyai pada tahun 2009 sebanyak
89.014 jiwa. Dari jumlah tersebut mayoritas adalah penduduk pribumi, sedangkan yang minoritas
adalah penduduk yang berasal dari Pulau Jawa, Sumatra, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan.
Dari total penduduk tahun 2008 yang terdapat di Kabupaten Dogiyai sebagian besar penduduk
bermukim di Distrik Mapia Tengah (14,57 persen), Kamu Selatan (13,79 persen),Kamu (13,22 persen)
Dogiyai (12,02 persen) dan hanya sebagian kecil yang bermukim di Distrik Mapia (5,37 persen)
dan Sukikai Selatan (3,16 persen. Tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Dogiyai Tahun 2008
sebesar 17,56 jiwa/Km2, dimana Distrik yang paling padat adalah Distrik Kamu (141,39 jiwa/Km2),
dan distrik yang paling jarang penduduknya adalah Distrik Mapia (2,65 jiwa/Km2).
Kebudayaan
Bahasa suku di Kabupaten Dogiyai adalah Bahasa Mee, sedangkan
bahasa yang paling banyak digunakan adalah Bahasa Mee dan Bahasa Indonesia. Di Kabupaten Dogiyai
terdapat satu suku besar yaitu Suku Mee. Tiap suku bangsa mempunyai lembaga adat istiadat dan
budaya sendiri yang berbeda satu sama lain. Ciri-ciri budaya masyarakat lokal tersebut
antara lain:
- Hidupnya berkelompok dan berpencar berdasarkan sukunya serta bergantung pada alam, sehingga ada yang sering berpindah tempat.
- Tali persaudaraan sesama suku yang sangat kuat
- Mengenal sistem keturunan garis ayah
- Memiliki tata cara adat
Secara sosial budaya masyarakat di wilayah Kabupaten Dogiyai yang tersebar dalam 10 (sepuluh)
distrik terdiri dari 1 (satu) etnis dan budaya, yaitu Suku Mee. Dengan adanya kesatuan dan
kesamaan etnis dan budaya tersebut menyebabkan adanya persatuan yang kokoh serta persamaan
dalam selera, keinginan dan aspirasi. Dengan adanya kesamaan etnis dan budaya, permasalahan
yang menyangkut sosial budaya dan berbagai perbedaan semakin kecil, sehingga peluang konflik
dan permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan perbedaan suku, agama, ras, dan antar
golongan (SARA) dapat dieliminir, dan hal itu merupakan modal dasar dalam pembangunan.
Disamping itu, terdapat juga suku-suku pendatang, baik dari dari Papua maupun luar Papua
yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil maupun sebagai pedagang dan pertukangan, yang ikut
membawa budanya sendiri walaupun tidak ditonjolkan dalam implementasinya.
Kabupaten Dogiyai memiliki wilayah yang mencakup sepuluh distrik:
- Distrik Dogiyai
- Distrik Kamu
- Distrik Kamu Selatan
- Distrik Kamu Timur
- Distrik Kamu Utara
- Distrik Mapia
- Distrik Mapia Barat
- Distrik Mapia Tengah
- Distrik Piyaiye
- Distrik Sukikai Selatan
Perekonomian dan Potensi Daerah
Mata pencaharian masyarakat Kabupaten
Dogiyai pada umumnya adalah bertani. Dataran lembah Kamu dan perbukitan Mapia yang subur dan
luas sangat cocok untuk pengembangan lahan pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan.
Produk unggulannya adalah kopi Arabica (kopi Mowanemani). Selain itu, terdapat juga produk
pertanian yang lain seperti sayur-mayur, buah-buahan, dan umbi-umbian. Sedangkan produk
peternakan antara lain adalah babi, sapi, kambing, domba, kelinci, ayam, bebek, dan itik.
Daerah ini juga sangat potensial untuk pembudidayaan perikanan seperti ikan mas, nila, mujair,
udang dan jenis ikan air tawar lainnya.
Disamping potensi pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, di wilayah Kabupaten Dogiyai
terdapat juga potensi hasil hutan berupa kayu dan non-kayu seperti masohi, rotan, damar, dan gaharu.
Selain itu, terdapat potensi pertambangan yaitu emas dan bahan tambang lainnya yang belum dikelola.
Kesemuanya ini apabila dikelola secara baik, dapat menjadi income atau devisa negara,
pemerintah daerah maupun bagi masyarakat.