BKKBN Papua dan P3AKB Dogiyai Menggelar Lokakarya Percepatan Penurunan Stunting

blog image

Dogiyai - Pemerintah Kabupaten Dogiyai menggelar orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Kabupaten Dogiyai. Kegiatan orientasi TPK dalam percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Kabupaten Dogiyai bekerjasama dengan BKKBN Provinsi Papua. Kegiatan ini dilaksanakan untuk 10 distrik yang terdiri dari 79 kampung dan dilaksanakan secara pertahap. Tahap pertama dihadiri oleh Distrik Mapia dan Distrik Dogiyai. Pelaksanaan kegiatan orientasi TPK dilakukan pada hari Selasa (8/8/23) pukul 13.00 WIT.

Peserta kegiatan terdiri dari tim pendamping keluarga, dimana sekelompok orang yang terdiri dari bidan, kader tim penggerak PKK dan kader KB desa. TPK di Kabupaten Dogiyai sebanyak 237 orang, dengan rincian di Kabupaten Dogiyai terdapat 79 kampung dan tiap-tiap kampung ditunjuk 3 orang. Perlu diketahui bersama bahwa pada awal tahun 2021 pemerintah Indonesia menargetkan angka stunting turun menjadi 14% di tahun 2024. Presiden Joko Widodo telah menunjuk Kepala BKKBN pusat menjadi ketua pelaksana percepatan penurunan stunting.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Kabupaten Dogiyai, Yohana Yobe, Ama.Pd dalam sambutannya mengatakan, TPK adalah kelompok orang yang terdiri dari bidan, kader tim penggerak PKK dan kader KB desa yang melaksanakan pendampingan melalui serangkaian kegiatan yang meliputi penyuluhan, memfasilitasi pelayanan rujuk, fasilitasi bantuan sosial serta pengawasan dan pengamatan untuk mendeteksi dini faktor resiko stunting. Dengan tujuan meningkatkan akses informasi pelayanan keluarga atau keluarga beresiko stunting dengan sasaran prioritas yaitu calon pengantin. Pasangan atau calon pasangan usia subur, ibu hamil, ibu pasca bersalin dan balita usia 0-59 bulan.

Kepala dinas juga berharap, pendamping keluarga yang akan melaksanakan tugas di kampung-kampung dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Maka perlu dibekali dengan pengetahuan yang memadai sehingga dapat mendeteksi dini keluarga yang beresiko stunting. TPK Kabupaten Dogiyai diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengelola dan pelaksanaan percepatan penurunan stunting serta pengembangan sistim deteksi dini bagi keluarga dalam pencegahan dan penanganan stunting.

Percepatan penurunan angka stunting merupakan program proritas nasional yang memiliki beberapa strategi cara penanganannya yang terus diusahakan hingga sekarang.Program nasional ini tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak ada kerjasama antara seluruh pemangku kepentingan baik dari pemerintah pusat sampai pemerintah kampung. (Adm.)